Mendikbud Pastikan Akan Menghapus Ujian Nasional (Un) Dan Akan Diganti Dengan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (Uasbn) - foldersoal.com

Mendikbud Pastikan akan Menghapus Ujian Nasional (UN) dan akan Diganti dengan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (UASBN)_Benarkah Mendikbud akan menghapus UN dan akan menggantinya dengan UASBN?, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, memastikan bahwa Ujian Nasional (UN) akan dihapuskan. Sebagai gantinya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyiapkan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang diselenggarakan oleh Kemdikbud, pemerintah daerah, dan sekolah.
Mendikbud Pastikan akan Menghapus Ujian Nasional  Mendikbud Pastikan akan Menghapus Ujian Nasional (UN) dan akan Diganti dengan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (UASBN)
UN akan Diganti UASBN 

Menurut Muhadjir Effendy, standar USBN akan diawasi oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan Dewan Pendidikan provinsi serta daerah. Selain itu, USBN juga akan melibatkan banyak sekali elemen lainnya, termasuk tugas serta guru dan masyarakat.
"Dalam masa transisi ini, kami akan memfasilitasi proses penyelenggaraan ujian sekolah berstandar nasional. Kami juga akan memfasilitasi provinsi yang memerlukan instrumen seleksi siswa dari jenjang Sekolah Menengah Pertama ke SMA," kata Muhadjir Effendy dalam rapat kerja bersama Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Kamis (1/12/2016).
Ditambahkan oleh Muhadjir Effendy, Kemdikbud juga akan melaksanakan optimalisasi dan revisi anggaran 2017 untuk pelatihan sekolah dan pengembangan seleksi yang lebih komprehensif.

Kemdikbud berkeputusan menghapuskan UN atas beberapa pertimbangan, salah satunya yakni kecurangan menjadi salah satu alasan rencana moratorium atau jeda pelaksanaan UN. "Karena cakupan UN yang luas, sulit memperoleh UN yang kredibel dan bebas dari kecurangan," tukas Muhadjir Effendy.

Tak hanya itu, imbuhnya, UN juga membutuhkan banyak biaya dan mengerahkan sumber daya yang sangat besar. Setiap tahunnya diharapkan anggaran sebanyak Rp500 miliar yang dipakai untuk penyelenggaraan UN.

Hasil UN juga dinilai tidak mempunyai efek faktual pada akseptor atau terkait dengan kelulusan. Hasil UN gres dirasakan dampaknya begitu dimanfaatkan untuk kepentingan lain, contohnya seleksi ke jenjang pendidikan berikutnya.

"Bahkan untuk perguruan tinggi tinggi negeri sendiri, tidak memakai hasil UN. Mereka lebih percaya dengan metode seleksi mereka sendiri yakni SNMPTN dan SBMPTN,” tutur Mendikbud.

Muhadjir Effendy melanjutkan, hasil UN juga belum sanggup menjadi instrumen peningkatan mutu pendidikan. Bentuk UN selama ini, sebut Mendikbud, dinilai kurang bisa mendorong berkembangnya kemampuan siswa secara utuh. Sumber: https://tirto.id/ 


Berbagai Sumber

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel